Yakin Teman?

 Rabu, 22 Januari 2020.

Kepikir ngga umur sudah 20 tahun dan 17 tahun saya mengenal apa dan seperti apa itu teman? Hehe. Kebayang ngga sih, terkadang kata teman adalah hanya sebatas kata. Ada benarnya kalimat yang sering dipublikasikan lewat quotes yang biasa kalian baca " Yang namanya teman, akan selalu ada disaat anda duka sekalipun" kurang lebih intinya seperti itu. Berarti, kalau dia ninggalin anda disaat anda sedang berduka atau kesulitan, dia bukan teman. 


Terkadang saya merasa goblok karena terlalu gampang percaya dan nyaman dengan teman. Terkadang kita tidak bisa menuntut teman kita untuk berbuat apa yang telah kita perbuat untuknya. Terkadang teman memang semunya. Namanya juga teman, ada saatnya kita yang berada di posisinya. Kita tidak perlu menimbang-nimbang baik buruknya seorang teman.

Tapi, menurut saya. Teman itu ialah seseorang yang tidak akan berani menegur anda disaat posisi anda berada dihadapan banyak orang. Karena dia lebih memilih mengingatkan, menegur dan menasehati anda secara langsung saat kalian berbicara empat mata, itu teman. Dia yang akan selalu menceritakan semuanya apa yang dia ceritakan kepada teman-temannya. Bukan hanya menceritakan apa yang dikatakan temannya terkait anda dengan tidak menceritakan apa yang dia ceritakan kepada teman-temannya. Bisa dilihat ngga sih, disitu dia memposisikan bahwa dia ingin mengamankan dirinya sendiri. Hati-hati teman seperti itu yang lebih berbahaya. 

Saya pernah mendengarkan cerita dari salah satu teman saya. Menurut saya dia memang sedikit terlihat aneh. Kadang dia membangga-banggakan dirinya seolah-olah dia memang yang paling baik diantara teman-temannya. Kadang dia merendah-rendahkan dirinya sendiri ketika ada orang lain merendahkan dirinya. Kadang juga dia mengeluhkan pertemanannya, katanya dia merasa dia sedang dimanfaatkan. Anehnya, kadang saya kurang mengerti maunya dia seperti apa, Hehe. Pendengar setia tidak bisa berkomentar buruk. Cukup senyumin saja. 

Terkadang kita harus berfikir dewasa, pertemanan kita bukanlah seperti SD yang kalo musuhan mudah baliknya. Paginya musuhan sorenya main bareng lagi. Kadang yang dewasa Seninnya musuhan mau ketemu Senin lagi belum juga baikan, parahkan. Sesama teman harus saling terbuka, ada apa-apa segera katakan. Katakan pada teman yang bersangkutan secara langsung. Bukan diceritakan pada teman lainnya terlebih dahulu. Kalau sudah ada masalah baru di katakan. Itu salah.

Cerita sekilas. Saya, hampir 2 tahun ini mengenal banyak teman. Namun, ada satu teman saya yang saya rasa dia adalah benar-benar teman. Entah apa hanya saya yang merasakan itu atau sebaliknya dia juga merasakan apa yang saya rasakan. Saya tipikal cewek yang ceplas-ceplos tapi masih tau tempat dan suasana. Tidak butuh kenal bertahun-tahun untuk mengenal siapa teman kita. Dia yang saya maksud dalam alenia ini, baik buruknya dia saya tahu. Kita juga sering menyimpan rasal kesal antar satu sama lain. Tapi, kita masih bertahan mau sebesar apapun masalah itu. Tidak dapat mengerti kenapa itu bisa terjadi, yang jelas karena kita sama-sama bisa berfikir dewasa. Jika ada apa-apa diantara kita tidak perlu melibatkan orang lain. Cukup yang bersangkutan yang mengetahui, selesai secara pribadi, katakan apa yang tidak suka, katakan apa yang membuat kita jengkel. Yang namanya teman pasti benar-benar mengerti dan jangan dahulukan ego untuk menyelesaikan masalah. Menyindir, menurut saya perlu. Tapi bukan berarti harus di media sosial. Saya sering kali jika ada yang membuat jengkel saya dari dia, saya memang sering menyindir dia tetapi secara langsung. Mengapa demikian? Menurut saya, menyindir yang saya maksud yaitu ngatain dia secara halus hehe, agar teman kita tidak tersinggung terlalu sakit. Pastinya disertai dengan ejekan. Memang bisa jadi teman kita tidak peka. Jika kita sebenarnya memang menyindirnya. Tapi setelah itu perlahan jika suasana memungkinkan kita perlu jelaskan apa yang membuatmu jengkel. Mengetahui kepribadian satu sama lain dalam hal pertemanan itu penting. Jika kita sudah benar-benar mengetahui satu sama lain dan kita menggap layaknya saudara. Fiks dia adalah teman. Saling terbuka dan saling percaya itu juga merupakan kunci untuk pertemanan. Ngga cuma dalam hubungan kamu dengan dia yang sampai saat ini belum ada kejelasan, hehe.

Jadi, jangan hanya jadi teman yang katanya ada saat butuh atau maunya saja. Apalagi,  teman jangan jadi karena hanya ingin dekat dengan teman-temannya. Hehe

Komentar

  1. Keren mbak ima, cerita sendiri ya sampai bagitu menjiwainya hehe, , sekedar saran ya semua sudah bagus tetapi alangkah lebih baiknya dalam pemilihan diksi yang tepat seperti kata Goblok di ganti bodoh ya biar agak lebih halus karena ini area publik dimana bisa dibaca oleh semua penjuru daerah bahkan negara sekalipun, takutnya ada yg mempunyai arti beda dan mengandung arti kurang baik.
    Semangat menulis. .😘

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer